Senin, 12 Juli 2010

Go Green Bukan Sekedar Menanam Pohon

Tidak dapat dipungkiri, kesadaran masayarakat untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan global semakin tinggi. Gerakan Go Green digalakkan dimana-mana. Yang paling gencar tentu saja penanaman pohon yang sering diorganisir secara luas. Tanaman hijau, termasuk pepohonan memang merupakan salah satu sarana efektif untuk menyeimbangkan alam. Pohon dapat menyerap polutan berupa CO2 dan menghasilkan O2 yang sangat diperlukan makhluk hidup untuk proses respirasi, tanda kehidupan.
Akan tetapi sesungguhnya, gerakan Go Green tidak sekedar menanam pohon dan kembang. Banyak hal-hal yang meskipun terkesan kecil, tetapi berdampak besar untuk memperbaiki iklim bumi kita. Perbaikan iklim disini bisa berupa penghematan penggunaan air, pengurangan polusi udara, penghematan energi, pengurangan penggunaan bahan yang diambil dari alam (misalnya minyak bumi, dan barang yg terbuat dari bahan kayu dll) dan sebagainya.

Go Green di Rumah
Sekitar 30 persen energi listrik di rumah digunakan untuk pendingin ruangan (tentu saja ini untuk rumah yang ber-AC). Karena itu sebaiknya dari awal rumah dirancang dengan bukaan yang memadai untuk memasukkan cahaya dan udara sehingga penggunaan listrik untuk lampu dan AC dapat dikurangi.
Suhu dalam rumah juga dapat dikurangi dengan penggunaan insulator panas. Biasanya ditempatkan di atap, berupa lapisan karet dan aluminium di bawah genteng. Penggunaan bahan ini dapat mengurangi pancaran panas ke dalam rumah. Jangan lupa kurangi penggunaan beton sebagai carport bila carportnya langsung terpapar matahari. Panas dari beton carport akan terpantul ke dalam rumah. Sebaiknya perbanyak penggunaan tanaman rumput sebagai alas di halaman atau carport.
Bila rumah menghadap barat, biasanya terpapar matahari yang cukup panas disore hari. UNtuk mengurangi panas dalam rumah, gunakan second skin di jendela yang terpapar patahari. Second skin bisa berupa tirai bambu, kayu, aluminium dll yang dibuat sedemikian sehingga menahan panas matahari langsung sebelum mengenai jendela atau tembok.
Gunakan air secara optimal. Air hujan, buangan dari wastafel, kamar mandi (selain wc) dpat ditampung di bak tertentu. Kelebihannya dapat disalurkan ke dalam sumur resapan untuk menjaga ketersediaan air tanah dan mencegah banjir. Air yang ditampung dalam bak tadi masih sangat bermanfaat minimal untuk menyiram tanaman. Jadi hindarkan membuang langsung air tersebut ke got.
Hindarkan penggunaan bath tub kalau tidak perlu sekali. Mandi yang paling hemat adalah menggunakan shower. Penggunaan gayung dengan bak mandi masih lebih memboroskan air karena banyak air yang tertumpah percuma. Bila terpaksa menggunakan bak mandi, pakailah gayung yang ukurannya lebih kecil.
Perhatikan pula kran-kran air jangan sampai ada yang bocor. Cobalah kebiasaan baru untuk tidak memutar kran sampai mentok bila mencuci piring, cuci tangan dll di wastafel. Putar setengah atau kurang dari biasanya. Anda akan melihat betapa hematnya penggunaan air dengan kebiasaan baru ini.
Sedapat mungkin hindarilah penggunaan air panas untuk mandi. Iklim tropis Indonesia yang hangat, sebetulnya tidak mengharuskan kita untuk mandi dengan air hangat. Lagipula penggunaan water heater sangatlah boros listrik. Demikian juga bila harus memasak sepanci air setiap kali mandi. Bila memang memerlukan pemanas air, gunakanlah pemanas air bertenaga surya. Memang sedikit mahal awalnya, tetapi hitung-hitungannya lebih irit dan ramah lingkungan.
Lap tangan jangan dianggap remeh. Bawalah selalu sapu tangan kecil dan hindari penggunaan tissue. Tissue yang anda pakai bahannya terbuat dari kayu dan bambu. Tentu saja kita tidak mau hutan kita semakin rusak hanya karena manusia gemar memakai tissue bukan?
Di dapur, bukalah jendela saat sedang beraktifitas agar udara segar tetap mengalir. Dengan demikian anda sebetulnya tidak memerlukan cooker hood atau exhaust fan yang boros listrik dan berisik itu.
MAsih banyak hal-hal kecil lainnya yang dapat dilakukan untuk ikut berperan menciptakan bumi yang lebih sehat. Saya rasa kamu dapat menambahkannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar